By: ASN, Jakarta, 3 Februari 2009
Terilhami oleh diskusiku dengan beberapa sahabat dan bidadari disini dan dibeberapa blog lain, aku ingin membahasnya secara tersendiri agar lebih fokus.
Apakah pernah mencermati dan memisahkan penggunaan istilah ‘suka’, ‘sayang, dan ‘cinta’..? Ini terkait dengan bentuk hubungannya ‘Teman’, ‘Sahabat’ atau ‘Pasangan’..?
Walaupun dalam Bahasa Inggrisnya cuma dikenal istilah ‘Love’ aja, didalam bahasa Indonesia kita bisa gunakan kata yang berbeda dengan tingkatan makna yang berbeda pula: suka, sayang, dan cinta.
Suka untuk temen; kalo kita gak suka (gak cocok dengannya) mana bisa kita bertemen dengannya..? Mending jauh2 aja..
Sayang untuk sahabat dan kerabat. Ditingkat ini hubungan yang terjalin lebih dekat dari teman biasa dan tingkat interaksi maupun saling pengertiannya juga lebih tinggi. Masing2 juga menjaga dan care dengan yang yang lainnya. Namun, ada garis yang cukup jelas bahwa hubungan ini sama sekali tidak mengarah pada hubungan sebagai pasangan hidup (pacar, kekasih, suami/istri). Di tingkat ini orang sudah bahkan bisa melakukan hal2 yang luar biasa seperti termasuk berkorban (waktu, tenaga dan materi) untuk orang lain tapi semua umumnya masih dalam batas rasionalitas yang terukur. Dikelompok ini kita menyebutnya sahabat (best friends) dan menurut saya juga termasuk para kerabat (saudara2 diluar keluarga batih).
*Keluarga Batih adalah suami/istri, kakak/adik, anak dan orang tua.
Dan, yang terakhir dan paling seri adalah, Cinta. Dalam pemisahan ini, cinta adalah untuk pasangan (pacar/kekasih atau suami/istri) dan keluarga batih (orang tua/anak/kakak/adik). Ini adalah tingkatan hubungan antar manusia yang tertinggi. Ditingkat ini sering kali unsur rasionalitas ditinggalkan dan secara alami (dengan sendirinya) muncul irrasionalitas yang lebih dominan. Dilevel ini (Cinta), akan muncul harapan dan ‘komitmen keterikatan’ yang lebih eksklusif dan sesungguhnya itu juga BUKAN konsep kepemilikan, walaupun untuk praktisnya kita sering bilang atau menggunakan istilah yang ‘milik’ atau yang bekonotasi atau bisa diinterpretasikan sebagai ‘milik’ seperti ‘pacarku’, ‘kekasihku’, istri/suamiku’, ‘lakiku’, dsb. Orang2 yang menerapkan konsep ‘kepemilikan’ untuk cintanya, silahkan bersiap-siap karena tinggal nunggu waktu aja terjerembab dalam jurang kesedihan dan luka dalam yang tak terobati…
Sesungguhnya, ini menurut saya lho (Gaya Pakar Mode: ON), ini adalah implementasi sebuah komitmen yang dalam bahasa lain, sering kita sebut dengan istilah “setia” atau “kesetiaan” yang disebut atau tanpa disebut adalah sudah merupakan bagian integral dan satu paket pada tingkat hubungan dilevel ini. Bahkan jika hubungan dilevel ini diinstitusionalkan, menikah misalnya, maka diluar itu akan muncul pula serentetan paket yang integral, yang disebut ‘tanggung jawab’ (dan hak). Saya sengaja dan ingin membalik penggunaan istilah ini menjadi ‘tanggung jawab dan hak’ (bukan hak dan tanggung jawab) karena manusia secara phsikologis cenderung akan mengingat apa yang sampaikan terlebih dahulu (dimuka) ketimbang yang belakangan (dibelakang). Dalam praktek, ternyata dengan berjalannya waktu dan ritual rutinitas kehidupan, kadar cinta (yang awalnya mendasari) itu justru sering terkikis dan tersisihkan dan kehidupan keseharian berjalan sebagai rutinitas dengan unsur komitmen kesetiaan dan tanggung jawab (dan hak) yang justru kemudian jadi lebih mendominasi.. Itulah sebabnya dalam beberapa kesempatan saya pernah bilang bahwa cinta itu gak mengenal standarisasi nilai bahkan bisa jadi juga gak abadi. Ia bisa naik turun dan mesti dijaga terus.. Kalo abadi kan mestinya gak diapa-apain juga akan ada dan begitu terus..? Hm.. jadi inget lagu Mulan Jamilah yang bilang “aku tak takut kehilangan dirimu, tapi aku takut kehilangan cintamu..” π
Sesungguhnya jika ingin lebih dalam, kita sesungguhnya juga harus memilah-milah dan jangan tekecoh dan mencampur adukkan latar belakang kenapa orang menikah. Hanya karena Cintakah? Hanya karena Allah kan? Hanya karena Cinta dan Allah kah (menurut saya ini yang paling ideal, karena Allah)? Atau bahkan hanya karena penampilan fisik yang menawan, harta, kesempatan, kekuasaan, jabatan, karir dan lain2..???
Menurut saya cinta itu irrasional. Jika belum irrasional, pastilah itu yang lain dan bukan cinta. Mau coba berbohong dan menyangkal saat sedang jatuh cinta? Coba saja, orang2 palingan cuma akan tersenyum dalam hati melihat sebuah menyangkalan yang nyata.. π Tingkat tertinggi irasionalitas cinta itu adalah ‘pengorbanan’ yang justru sangat bertolak belakang dengan konsep ‘kepemilikan’. Saat kita mencintai sesuatu, orang akan dengan suka rela berkorban bahkan memberikan jiwanya. Dan cinta kepada benda mati pun bisa membuat kita melakukan itu. Lihatlah para pahlawan yang rela mengorbankan nyawanya demi menjaga dan karena cintanya pada tanah airnya. Lihatlah para ibu yang mempertaruhkan nyawanya untuk menghadirkan anak yang dicintainya kedunia. Lihatlah pasangan atau orang tua yang memberikan sebagian organ tubuhnya untuk pasangan atau anaknya. Lihatlah orang2 yang memilih dirinya yang menderita atau bahkan sampai harus mati (dengan berbagai alasan lain) demi agar pasangan atau anaknya dapat hidup atau menjadi bahagia.
Dulu (sampai sekarang juga sih) aku pakai konsep itu dan cukup berhasil. Hanya aja standarisasi rasanya mesti disamakan dulu sejak awal. Karena dalam prakteknya emang kadang suka rancu kalo gak jelas karena gak semua orang mempunyai dan menggunakan konsep yang sama atau kadang dalam perjalanannya, orang (karena macam2 alasan) bisa berubah.. harapannya juga berubah.. Situasi juga bisa berubah.. Jadi yaa, itu.. kadang2 bisa konslet juga. Hahaha π
So, for me, I don’t mind to say I love (baca: sayang) you to all of my friends here.. But, when I really fall in love (cinta) with some one I will come, meet that person phisically, say it orally and directly face to face dengan bahasa yang jelas ‘Cinta‘ dan memintanya menjadi pasanganku (pacar, kekasih, istri); mendekat, menyentuh, membelai, memeluk, mencium dan merasakan ‘secara langsung’ apa memang ada getar yang menggelora itu dihati dan apakah getar itu cukup kuat dan apakah aku mampu untuk menopang ‘komitmen’ yang menjadi satu paket dengannya itu..? Jika jawaban jujurku ya, aku akan filght all the way the long, sampai titik darah penghabisan mendapatkan cintaku. Tapi jika aku meragukan kejujuran jawabanku, aku akan memilih diam dan menjauh, walau kutau ini juga tak mudah, kadang perlu waktu yang tepat dan proses.. Hm.. Do you know why? Karena kita hidup didunia nyata sementara cinta adalah masalah hati dalam dimensi rasa. Dan, kehidupan ini punya banyak dimensi dan semua harus kita jalankan dengan sebaik-baiknya, sementara rasa dan cinta, itu hanyalah salah satunya saja..
Hm.. what do you think..?
I love you all.. π
-
*Foto ‘I Love You’ by Schnetler75
Filed under: 2009 Februari, Cinta, Kehidupan, Keluarga, Manusia, Tulisan Pendek, Uncategorized | Tagged: Cinta, IBSN, istri, Kehidupan, Kekasih, Keluarha, komitmen, Manusia, Menulis, pacar, pasangan, Pernikahan, sahabat, Sastra, sayang, suami, suka, teman, Tulisan Bebas, Tulisan Pendek |
Tes…pertamax apa keduax….
yakin nich yg pertamax….wkwkwkwkwk…;)
ya sudah..saya tinggal makan siang dulu..comment-nya belakangan…seeeerrrrrrrrrrr π
ck ck ck….amboi sebuah pemandangan rasa yang sempurna. Ada bagian
……………
aku akan memilih diam dan menjauh,walau kutau itu tak mudah,kadang perlu waktu yang tepat dan proses….
andaikan sayang dan cinta tidak di’ijab’kan pada bukan keluarga Batih mungkin benturan benturan bisa dielakan.Tapi kalau sudah terlanjur??? Berat, harus penuh perjuangan membuat keputusan.
Jangan coba coba bilang ini pengalaman pribadi ya…aku yakin rida ga bakalan buka ini blog hik hik
cinta
wah sungguh kata berjuta makna
dan arti tak sesederhana kata sayang
mungkin dengan cinta kan muncul sayang atau bahkan bisa jadi sebaliknya
sulit bagiku untuk mampu memahami rasa seperti ini
mungkin setelah menikah kan jauh lebih mudah π
Wah..asyik.. berarti sekarang aku boleh donk bilang, I love (sayang) you, Mas Nug… π
*Aku kan sahabatnya Mas Nug kan..? π
I Love u more mas ^_^
lebih enak bilang I love u daripada I hate you….soalnya walaupun orang nyakitin kita gak berarti kita berheti untuk sayang sama mereka dong…
Cinta Sayang dan Suka adalah expresi rasa yg memenuhi ruang hati, gak masalah kan kalo bisa semuanya asal satu lagi mas jangan sampe Benci…
cinta itu menakutkan.
takut ditolak.
takut ditinggalkan.
takut berpisah.
takut ada saingan.
takut disakiti.
sayang itu, artinya macem2
sayang anak, artinya maenan
kasih sayang, artinya ngga ngasih-ngasih
dibuang sayang, artinya ngga perlu nyampah
peri sayang hilang, artinya ngga punya perisay lagi
diperik sayang keduakalinya, artinya masih sakit
Jadi kesimpulannya Pak Nug ‘cinta’ Ducati kan ?
bukan cuma ‘sayang’ atau ‘suka’ , karena kan dirasakan ‘secara langsung’..
π kayaknya gw salah penafsiran yah.. hahaha
I love you too deh… π
Mas.. I miss you.. π
*Sambil gosok2in kepala ala Burung Betet difoto..*
Lho ini beda yaa..?
*Kabuuur sebelum ditembak senapan angin.. π
kalo cinta gak harus memiliki menurut mas gimana? (nah loh ga konteks yak:)
Iya..iya Mas..I love you too Mas…! (gaya-mas-Nug Mode:ON)
Mas.. tentang yang 1/2 pria dan 1/2 wanita… Benarkah sulit menilai mereka? ehmm pasti sebentar lagi mas Nug akan bilang..Nggak sulit kok..! π
Whaaalaah ternyata ilang Mas… Sebenarnya aku hanya ingin memforward foto-foto waria yang cuantik.. cuaannnntttikkk banget…
……apakah getar itu cukup kuat dan apakah aku mampu untuk menopang βkomitmenβ yang menjadi satu paket dengannya itu..? ……
Its so wise Mas.. banyak yang bilang cinta tetapi tidak bisa menopang komitment itu.. dan kemudian berlalu.. pergi begitu saja, gak peduli ada pihak lainpun tersakiti… Mungkin itu juga yang membedakan seseorang dewasa apa tidak ya Mas?
……Mau coba berbohong dan menyangkal saat sedang jatuh cinta? Coba saja, orang2 palingan cuma akan tersenyum dalam hati melihat sebuah menyangkalan yang nyata..
…………………..
Iya..iya… Na ngakuuuu emaaangg sedaaang jatuh cintaaaaa, tapi takut sama Kang Uzi.. Gak boleh katanya jatuh ya, Bangun cinta gitu katanya…!
Cinta dan Sayang itu sebenarnya relatif susah untuk diungkapkan namun kita akan dapat merasakan Cinta dan Sayang itu saat semua itu keluar dengan sendirinya dari hati kita…. soal rasanya…? Nah itu yang susah untuk diungkapkan…..
I Love U All…… π
Kali ini postingannya panjang abis..
he..he…he
Baca postingan kali ini jadi ingat sesuatu nih..
Saat cinta atau apalah itu namanya bersemayam dihati seseorang, biasanya orang itu bilang sayangku, cintaku.. tapi dikala cinta itu berubah, mereka berdalih, cukup sudah aku menuruti nafsuku untuk bersamamu…
nah kalau kejadiannya seperti itu bagaimana ya…
loh kok malah bertanya sih… π
cinta harus ada getar yang menggelora itu dihati .
hmmm. getarnya itu eros bukan mas? hehhee
love (baca sayang) you too mas
EM
(kayaknya sayang memang paling aman, dan sayangnya, sayang sering disingkat menjadi say — benci banget deh bacanya— sayur kali ya?)
selamat istirahat mas.
Malem Mas Nug….masih dengan cinta???
hari ini aku menemukan cinta di jalan ketika hendak pulang…seorang ibu menuntun anaknya yg cacat fisik dan menyuapinya ketika mereka duduk untuk membeli sebungkus gorengan dan minuman….
Mas…cinta itu indah ya
getar yang menggelora itu dihati
hihi, copas punya ikkyu…!
Semua dimensi rasa mas, nothing different. Hanya kadarnya yang berbeda, jika kadar cinta adalah 100 maka suka hanya 10, sayang itu 50 dan cinta itu 80 yang sisanya itu
kebenciankeikhlasan memaafkan, karena antarakebencianmemaafkan dan cinta itu tipis dan berada di satu dimensi rasa….*serius amat De !! *
Pagi Mas Noeg π π
Terimakasih ya Rabb…..akhirnya de bisa baca postingan indah ini, karena disinilah de makin yakin sama apa yang sudah aku yakini…..(Curhat.COM)
*kasih coklat ke Mas Noeg*
Abang de yang satu ini tau aja de butuh jawaban/keyakinan dari apa yang de sedang pertahankan didalam hati ini…
De SETUJU banget dari apa yang coba diuraikan Mas NOeg dalam postingan ini π
HIDUP MAS NOEG…….HIDUP MAS NOEG….!!!
lho koq kaya kampanye CALEG aja
wkwkwkkwk…wkwkkwkwk…
Bagian ini yang paling de suka:
So, for me, I donβt mine to say I love (baca: sayang) you to all of my friends here.. But, when I really fall in love (cinta) with some one I will come, meet that person phisically, say it orally and directly face to face dengan bahasa yang jelas βCintaβ dan memintanya menjadi pasanganku (pacar, kekasih, istri); mendekat, menyentuh, membelai, memeluk, mencium dan merasakan βsecara langsungβ apa memang ada getar yang menggelora itu dihati dan apakah getar itu cukup kuat dan apakah aku mampu untuk menopang βkomitmenβ yang menjadi satu paket dengannya itu..? Jika jawaban jujurku ya, aku akan filght all the way the long, sampai titik darah penghabisan mendapatkan cintaku.
why…??
karena masih banyak diantara kita yang tidak bisa meterjemahkan ‘care’ seseorang, karena biasanya kita langsung dengan mudah menyatakan bahwa orang itu “Cinta” padahal kata Cinta itu sendiri menurut de sama seperti penggambaran yang mas jabarkan diatas…….
So,
Beruntunglah seharusnya kita orang Indonesia yang memiliki kata SUKA,SAYANG, & CINTA jadi seharusnya kita bisa lebih membedakan satu diantara yang lain. Tidak seperti kata ‘Love’ yang masih samar jika disebutkan…..
Bilang ‘Cinta’ klo ‘CInta’ jangan kata ‘Care’ dibilang ‘Cinta’
Bukan Begitu MAs Noeg….??
YYuuuuueee…MAaaariiii….. π
Ass. mas Nug,
Aku pernah diramal orang bahwa aku mempunyai cinta yang berharga mati (cinta harga mati) kepada seseorang. Seseorang itu jelas sekarang sedang bersamaku, karena aku gak mungkin menikah dengannya kalo aku tidak mencintainya. Nah, rupa2nya setelah berjalannya waktu baru aku mengerti apa itu cinta harga mati. Kira2 mas Nug tahu tidak apa itu CINTA HARGA MATI? (halah kok malah nanya to….????)
xixixixi….serius amat mas Nug….
I love you Mas Nug [ga selingkuh kok… :D]. Love, karena membaca postingan Mas, aku seakan memiliki gambaran jiwa yang lain dari seorang laki-laki..
He5x, ngomongin suka, sayang, cinta yang enak dari rasa.. bagaimanapun hidup ini memang indah jika ada semua itu.
Sukses terus ya Mas.. ditunggu cemilan yang lain yang selalu menyejukkan.. π
Ini adalah tulisan yang menarik. Terima kasih sudah berbagi informasi tersebut. Jika ingin tahu lebih banyak lagi tentang Cinta, silakan baca artikel Butir-Butir Cinta di blog saya. Salam kenal, sobat.
Lex dePraxis
Romantic Renaissance
[…] bisa dilihat di postingan Mas Nug yang mengulas semuanya.. Biar Mas Nug aja yang […]
kalo aku suka sayang dan cinta …gimana dong ??? gak boleh semua ya ?? tar geupilih deh mau yagn mana ? tapi yagn b[enting buukanya setia ??? sama semuanya ?
Wah, ternyata beruntung sekali diriku punya bahasa Indonesia. Ada kata suka, sayang, dan cinta untuk menggantikan kata love.
Aku baca postingan ini beserta komen-komennya manggut-manggut banget ni, Mas. π
Menambah wawasanku tentang gimana membedakan antara cinta, sayang, suka, dan.. peduli.
‘love’ dan ‘care’ kadang emang sulit dibedakan Mas, soalnya seringkali ada unsur pengorbanan juga di situ. Mungkin yang ga ada ya ‘getar-getar’ itu, Mas..
Ah, entahlah..
π
Tok..tok…Mas Nug mampir, kehujanan nih !
Minta teh angetnya dan bakwan gorengnya dong Mas…he he he
Mas Nug kok gelisah Mas?
Mas Nug kan dah punya semuanya
cinta dari istri yang cantik
cintra dari anak-anak yang polos
dan cinta dari sahabat-sahabat Mas
Menurutku cinta itu ada tingkatannya makanya love dalam bahasa kita ada berbagai maknanya. Sama dengan tahapan ta’aruf (saling mengenal), tafahum (saling memahami), takafful (saling mengetahui persis keadaan kekurangan dan kebaikan) dst. Mungkin kayak gitu
*sok tahu Mode On*
eh hujannya dah berhenti. Pulang dulu ya. Makasih teh angetnya. Aduh Mas Nug repot2 bungkusin bakwan gorengnya. Baiklah kalo Mas memaksa, rejeki ga boleh ditolak. 10 aja Mas jangan banyak-banyak. he he he
eh hujannya dah berhenti
[…] tulisanku tentang suka, sayang dan cinta beberapa saat lalu (bagi yang belum ngerti bedanya, baca dulu […]
Saya punya seorang teman, ketika menikahi istrinya dia mengatakan, perasaan saya padanya adalah sayang, rasa cinta saya sudah habis!!…. (teman saya memiliki pacar namun karena bakti dan sayangnya pada orang tua dan keluarganya ia memilih menikahi pilihan ortunya). Sampai sekarang mereka hidup bahagia dan saya dapat memastikan bahwa teman saya itu semakin menyayangi istrinya….Apakah ia salah memaknai perasaannya??? atau sebenenarnya yang ia rasakan adalah cinta?