
By: ASN, Jakarta, 7 Agustus 2009
Ketika waktu berpacu begitu cepat
Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat
Alat bantu kehidupan menjadi sangat canggih dan semakin canggih
Dan fashion pun berubah terus dari masa ke masa
Sesuatu yang mutahir disuatu waktu dengan cepat menjadi kuno beberapa waktu kemudian
Semua ilmu pengetahuan, teknologi dan alat2 serta instrumen yang diciptakan untuk memudahkan kehidupan manusia hanyalah alat bantu
Dititik tertentu manusia akan terbentur oleh berbagai keterbatasan dan menyadari bahwa semua ilmu, teknologi dan alat2 bantu itu tak ada apa2nya dia dibanding kekuasaan Allah, Tuhan Semesta Alam.
Dititik itu, manusia sejatinya akan mengerti bahwa seluruh ilmu, teknologi dan alat bantu itu masih belumlah cukup untuk menyelesaikan segala persoalan kehidupannya dan dia memerlukan ilmu baru, teknologi baru dan alat bantu lain yang lebih baik dan pada akhirnya bisa mendekat dan menjembataninya pada kesempurnaan, kekuasaan, kekuatan dan pengetahuan lain Yang Maha Sempurna. Ya, Bantuan dan kekuasaan Tuhan. Kemampuan manusia tetap terbatas dan hanya bisa “mencoba mendekat” karena tak akan mungkin untuk bisa benar2 mendekat, apalagi menyamai Kesempurnaan Ilmu dan Kekuatan Tuhan. Dan, satu-satunya jembatan yang terampuh untuk mempersempit gap itu adalah dengan doa.
Doa dapat dilakukan dimana pun dan kapan pun
Doa tak kenal musim dan batasan jumlah, tempat dan waktu.
Doa tak lekang waktu tak pernah ketinggalan jaman
Sekedar mengingatkan diri sendiri. Still, inspired by Mario Teguh on his speech at Metro TV on August 2, 2009. Mario Teguh mengatakan bahwa “doa tak lekang waktu” dan jangan membatasi dalam doa (mintalah yang terbaik). Catatan: Agar tidak terjadi salah pengertian, uraian di atas hanyalah menjabaran saya bukan merupakan kutipan kata2 langsung Mario Teguh.
So, selalu ingat dan berdoalah padaNYA dan jangan membatasi diri sendiri untuk suatu doa. Mesti lebih PD (walau tentu tetap santun) saat memohon padaNYA. Mumpung doa selain gratis juga tak dibatasi.. Hahaha 😀
*Foto “Sunset di Sudut Selatan Jakarta” ini kuambil dari balkon rumahku tanggal 30 Mei 2009, pukul 17.27 WIB.
Like this:
Like Loading...
Filed under: 2009 Agustus, Islam, Kehidupan, Manusia, Relegi, Tulisan Pendek, Uncategorized | Tagged: Doa, Hanya Kata-kata, Ilmu, Islam, Kehidupan, Manusia, Relegi, Sastra, Teknologi, Tuhan, Tulisan Bebas, Tulisan Pendek | 12 Comments »