By: ASN, Jakarta, 19 April 2010
Ketika langit terlihat gelap tak bersahabat
Kau justru datang menghampiri
Jabat eratmu hangat alirkan darah pertemanan kita
Ketika banyak orang menyingkir
Bersembunyi mencari aman dibalik kontroversi langkah prinsipku
Kau tetap disana dengan senyum mu, beri ruang luas bagi privacy ku
Ketika taliku terputus dan aku meluncur deras kebawah
Kau spontan bereaksi tanpa diminta
Lemparkan pengait dan tali hentikan jatuhku
Ketika keindahan direpresentasikan dengan bunga-bunga indah
Kau justru tetap jadi dirimu, sebuah daun beri keteduhan disisi bayangmu
Alirkan frekwensi indah persahabatan, bukan sibuk warnai casingnya
Terima kasih telah menjadi sahabatku..
Sahabat sejati berperan apa adanya, tahu persis dimana dan seperti apa peran yang harus jalankan.. Persahabatan beri arti lebih pada esensi dan bukan sekedar memoles casing luar persahabatan itu sendiri..
-
Foto “Daun Palem Dihutan Beton” ini kuambil ditengah hutan beton metropolitan Jakarta, dari lantai atap Intiland Tower, di Jalan Jend. Sudirman, Jakarta, tanggal 15 April 2010 pukul 17.58 WIB.
Filed under: 2010 Maret, Kehidupan, Manusia, Puisi, Sosial, Uncategorized | Tagged: Friendship, Hanya Kata-kata, Kehidupan, Manusia, persahabatan, Puisi, sahabat, Sahabat Sejati, Sastra, Sejati, teman, Tulisan Bebas | 21 Comments »