"Lucky Blogger" - 
Lagi-lagi terhenyak..
Hanya dalam sekejap
Air yang semula sangat bersahabat, menggulung segalanya
Aku tak ingin membahas kenapa..
Sudah terlalu banyak air mata hingga mengering
Juga tangis lirih hingga yang tak lagi bisa bersuara
Larut dalam kesedihan, kehilangan, keputusasaan
Aku hanya ekspresikan sebagian rasa yang berkecamuk
Masih dalam suasana keprihatinan dan duka yang dalam
Dalam dukaku yang dalam, aku turut berdoa untuk saudara-saudaraku yang menjadi korban bencana Situ Gintung, Ciputat.
Semoga mereka yang berpulang, mendapat tempat yang layak disisiNya dan yang ditinggalkan diberi ketabahan, kekuatan, kemudahan untuk melanjutkan kehidupan mereka dengan kepala tegak, menatap esok yang lebih baik. Amiin..
Dan, yang terpenting, mari membantu mereka secara langsung atau melalui berbagai saluran yang telah tersedia.
-
*Foto “Bunga Semak” diambil di Resort Dago Pakar, Bandung, tanggal 21 Maret 2009 pukul 07.33 WIB.
Filed under: Alam, Duka, Kehidupan, Manusia, Puisi, Sosial, Tulisan Pendek, Uncategorized | Tagged: Bencana alam, IBSN, Kehidupan, Prihatin, Puisi, Sastra, Situ Gintung, Tulisan Bebas, Tulisan Pendek, Turut Berduka |
Hanya Kata-kata 
Saya juga turut prihatin dan berduka atas tragedi itu, mas Nug….saya berusaha datang kesana untuk melihat dan ingin sekedar menyampaikan simpati serta membantu semampu saya karena kebetulan lokasinya ga jauh dari rumah saya, namun gagal karena tidak bisa menembus kerumunan massa yang datang kesana…
Smoga diberikan kesabaran dan ketabahan untuk mreka. Dan pelajaran untuk kita semua…
Semoga yg meninggal diampuni dosa dan kesalahanya..
Bagi ya ditinggalkan semoga diberi ketabahan..
Mas Nug,
Aku juga sedih dan turut prihatin melihat berita bencana itu. Sepertinya jika Allah akan memberikan cobaan pada manusia, semua bisa terjadi dalam sekejap saja yaa..
Turut berduka.. 😦
Mari membantu saudara2 kita yang ditimpa musibah secara langsung atau melalui berbagai pihak yang telah mengorganisir penyaluran bantuan..
Saya sebenernya ga enak mau komentar, soalnya cuman bisa ngomong doang, ga bisa bantu langsung ke sana.
Tapi semoga tulisan2 simpati kek gini menjadi spirit bagi mereka yang selamat untuk tetap mengangkat dagu mereka menatap masa depan.
Dan juga saya berdo’a semoga yang meninggal diterima imannya di sisi Allah dan yang ditinggalkan semakin bertambah imannya. Amin.
Mas…
Kalau sekarang bantuan melimpah kayaknya..
Yang dipikirn Na adalah kehidupan para korban itu 1 bulan, 1 tahun, 5 tahun dan tahun-tahun mendatang…
Kadang dalam satu detik kehidupan bisa berubah ya Mas..
Ya semoga semua korban yang meninggal diberitempat disisinya.. dan yang selamat mendapat kekuatan dan kemudahan untuk menata diri lagi..
Turut prihatin dan berduka juga Mas..
Saya cuma bisa mengelus dada dan berdoa dari jauh
EM
Inalillahi wainalillahi roji’un…
Turut berduka untuk saudara-saudara yang terkena musibah.
😦
Inalillahi wainalillahi roji’un…
Aku menyampaikan turut berduka cita untuk banyak saudara-saudara kita yang meninggal terkena bencana ini. Semoga mereka diterima disisiNya. Dan semoga semua korban lain yang hidup diberi kesabaran dan ketabahan menghadapi cobaan ini…
Ikutan sedih mas atas kejadian itu, semoga mereka selalu diberikan kesabaran dan Allah memudahkan korban2 tersebut memulai hari yang lebih baik…AMIN…
😦 😦 😦
untuk koment hal ini tdk perlu nyastra tapi yang penting tindakan
Inalillahi wainalillahi roji’un…
Turut berduka untuk saudara-saudara yang terkena musibah.
(Comment-nya dede sama aja dech kaya abienya de ^.^)
Ikut berduka cita untuk musibah di Situ Gintung..
Semoga mereka yang pergi mendapat tempat layak di sisiNYA
Dan mereka yang kehilangan diberikan kesabaran juga keikhlasan
Dan untuk kita yang terhindar dari musibah ini bisa mengambil hikmah untuk lebih dekat lagi denganNYA..
Amiin..
semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari bencana ini,,,
Yap … mari merenung dan bertolong-tolongan …
Duhh Pak Nug membuatku jadi makin sedih… 😦 tiap lewat melongok ambulance huk huk… mau bikin post ajah pikirannya gak keruan, rasanya kebayang perasaan mereka ketika air itu menimpa melewati atap rumah duhh jadi sedih lagi….padahal saya sendiri malah gak denger ada suara2 aneh, tapi sempet merasa aneh pas hari sebelumnya hujan deres, angin muter2 dan petir menyambar-nyambar… bahkan pas petir nyambar2 sempet bilang dalam hati”Ya Tuhan ampuni kami, kami takut dengan amarah-Mu ini” …
Ahhh semoga ini jadi hikmah buat kita semua nggih Pak… Supaya kita tidak meninggalkan sholat subuh…supaya kita tidak membiarkan kemunkaran di sekitar kita… supaya kita jadi lebih peka dengan saudara2 kita…supaya kita lebih inget akhirat lah…
Wah suamiku memang paling peka sama situasi yang begini…
Semoga semua doa dan bantuan yang disampaikan diridhai Allah SWT.
Smoga hal ini bisa menjadi pelajaran buat kita…