By: ASN, Jakarta, 14 Maret 2009
Berada diantara rerumputan dipermukaan tanah
Hidup dalam kesederhanaanmu yang membumi
Mengisi ruang-ruang sempit diantara penghubi lain
Kau sudah biasa tak pernah mendapat prioritas atau perhatian sama sekali
Tapi kau tak peduli
Kau selalu tampil apa adanya
Tak pernah berharap dipindah menjadi penghias taman indah atau menjadi penghias vas kristal mahal dirumah mewah
Kau memilih tetap hidup dipermukaan tanah, membumi
Bersembunyi diantara rerumputan
Dan kadang harus siap terinjak manusia yang lewat tak menoleh
Namun jika sedikit saja melirik dan menoleh padamu
Kau sesungguhnya begitu cantik dan indah
Bahkan yang mengenalmu lebih jauh akan tau bahwa kau sangat kuat
Kau tak pernah mengeluh dalam panas terik yang menyengat
Tetap tersenyum walau lama tak mendapat siraman sejuk air langit
Mampu bertahan dalam berbagai perubahan alam yang tak bersahabat
Menutup diri dan merasa nyaman dengan ketertutupanmu itu saat siapapun datang mendekat
Mempertahankan sifat pemalumu
Melindungi diri dengan seperangkat duri jika ada yang ingin menyakitimu
Dan memilih orang hanya mengenal nama sederhanamu
Putri Malu
Sesungguhnya kecantikan dan keindahan tak selalu lekat dengan nama terkenal dan kemewahan kehidupan. Ada banyak kecantikan dan keindahan dibalik kesederhanaan dan keseharian kehidupan. Dan kecantikan dan keindahan yang demikian biasanya jauh lebih asli dan alami… 🙂
*Foto “Bunga Putri Malu” diambil di SCBD, Jakarta, 14 Maret 2009 pukul 13.01 WIB.
Filed under: 2009 Maret, Alam, Kehidupan, Puisi, Uncategorized | Tagged: Alam, kecantikan, Kehidupan, Menulis, Mimosa pudica L., Puisi, Putri Malu, Sastra, sederhana, Tulisan Bebas, Tulisan Pendek | 39 Comments »